Jumat, 14 Juni 2013
Mampukah Kita Mencintai Tanpa Syarat?
Mampukah kita mencintai tanpa syarat ??
Bisakah.........kita??
SEBUAH RENUNGAN, SEMOGA BERMANFAAT.. ...
Terlampir kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya
dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV).
Semoga kita dapat mengambil pelajaran.
MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT???
Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis
Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan
Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di
Indonesia.
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali.
Silahkan baca dan dihayati.
*MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT*
Sebuah perenungan, Buat para suami baca ya..... istri & calon istri juga
boleh...
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja
bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah
sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.
Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat
tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2
tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan
terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan
mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia
letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau
istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.
Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya
sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas
maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja
yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak
Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap
berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar
dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka,
sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari...ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka
sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal
dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg
merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak kami ingin
sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak
ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... bahkan bapak tidak
ijinkan kami menjaga ibu".
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2 "sudah yg keempat
kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan
mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban
seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan
merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya."Anak2ku
........... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu,
mungkin bapak akan menikah..... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian
disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian..
Sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir
didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan
apapun.
Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini??
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia
meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan
ibumu yg masih sakit.."
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno. Merekapun melihat butiran2
kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno...dengan pilu ditatapnya mata suami
yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta
untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada
Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah
tidak bisa apa2.. Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir
di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno bercerita."Jika manusia didunia ini mengagungkan
sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu,
tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri
saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan
sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan
mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia sakit karena
berkorban untuk cinta kita bersama... dan itu merupakan ujian bagi saya,
apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya.
Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"
BILA ANDA MERASA BAHAN RENUNGAN INI SANGAT BERMANFAAT BAGI ANDA DAN BAGI
ORANG LAIN, MOHON KIRIM EMAIL INI KE TEMAN, FAMILY, DAN KERABAT ANDA
LAINNYA SEMOGA BERMANFAAT.. .
"Hidup adalah Perjuangan tanpa henti-henti
... tidak usah kau tangisi hari kemarin"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar